Rabu, 28 September 2011

DO'A -DO'A KEPADA SANG PENCIPTA

DOA PERPISAHAN

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabil ‘alamin
Hamdan syakirin, hamdan na’imin, hamday yukafii mazidah, ya robbal ‘alamin.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi ajma’in.

Ya Allah, Yang Maha Pengasih
Hari ini kami berkumpul semua, di tempat ini, tak lain tak bukan, adalah hanya atas izin dan nikmat-Mu ya Allah. Oleh karenanya, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersyukur.

Ya Allah, Yang Maha Mengetahui.
Tak ada keraguan di hati kami, bahwa Engkau tahu maksud kami berkumpul di sini. RIdhoilah niat kami ini ya Allah, ridhoilah niat kami ini untuk memberikan kesan yang terindah bagi Bapak kami, saudara kami, yang akan menyelesaikan masa bakti dalam pekerjaannya ya Allah. Semoga Engkau memberikan imbalan yang berlipat ganda, dari setiap kebajikan yang mereka lakukan selama dalam masa dinas. Semoga Engkau alihkan setiap niat kebajikan yang ada di hati mereka, yang belum sempat dilaksanakan, kepada mereka-mereka yang akan menggantikannya. Ridhoilah niat kami ini ya Allah.

Ya Allah yang Maha Pengampun,
Kami sadar ya Allah, tak sedetik pun kami bebas dari kesalahan, baik itu disengaja atau tidak. Tak sejengkal pun di hati kami yang bebas dari kesombongan, kealpaan, kehinaan. Ampunkanlah dosa-dosa kami ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa kedua orang tua kami, dan orang-orang yang telah berjasa dalam membentuk kami seperti sekarang ini ya Allah, karena bila Engkau tidak ampuni, niscaya kami, akan selamanya dalam kehinaan ya Allah.

Ya Allah, yang Maha Memberi Petunjuk,
Tuntunlah kami agar kami senantiasa tetap berjalan dalam jalan-Mu. Tuntunlah kami dalam melaksanakan tugas keseharian kami agar senantiasa penuh dengan cahaya-Mu ya Allah. Jauhkanlah setiap niat keburukan dari hati kami ya Allah, jadikanlah setiap detik yang kami habiskan, menjadi catatan kebajikan di sisi-Mu ya Allah.

Ya Allah, ya Tuhan kami.
Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa Engkaulah satu-satunya yang akan mendengar setiap keluh kesah kami. Dan hanya Engkaulah yang akan mengabulkan setiap permohonan kami.

Robbana zholamna anfusana wa ilam taghfirlana watarhamna lana kunanna minal khosirin.
Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar

Washolallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa ashobihi wasallim
Walhamdulillahi rabbil ’alamin.


DOA TAMU PAMIT

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabil ‘alamin
Hamdan syakirin, hamdan na’imin, hamday yukafii mazidah, ya robbal ‘alamin.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi ajma’in.

Ya Allah, Yang Maha Pengasih
Hari ini kami berkumpul semua, di tempat ini, tak lain tak bukan, adalah hanya atas izin dan nikmat-Mu ya Allah. Oleh karenanya, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersyukur.

Ya Allah, Yang Maha Mengetahui.
Tak ada keraguan di hati kami, bahwa Engkau tahu maksud kami berkumpul di sini. Ridhoilah niat kami ini ya Allah, ridhoilah niat kami ini untuk memberikan kesan yang terindah bagi Atasan lama kami Bapak Samudji yang akan meninggalkan instansi kerja lama ke instansi kerja baru. Semoga Engkau memberikan imbalan yang berlipat ganda, dari setiap kebajikan yang beliau lakukan selama dalam masa dinas. Semoga Engkau alihkan setiap niat kebajikan yang ada di hati beliau, yang belum sempat dilaksanakan, kepada Atasan baru kami Bapak Achmad Safei yang menggantikan kedudukan beliau. Ridhoilah niat kami ini ya Allah.

Ya Allah yang Maha Pengampun,
Kami sadar ya Allah, tak sedetik pun kami bebas dari kesalahan, baik itu disengaja atau tidak. Tak sejengkal pun di hati kami yang bebas dari kesombongan, kealpaan, kehinaan. Ampunkanlah dosa-dosa kami ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa kedua orang tua kami, dan orang-orang yang telah berjasa dalam membentuk kami seperti sekarang ini ya Allah, karena bila Engkau tidak ampuni, niscaya kami, akan selamanya dalam kehinaan ya Allah.

Ya Allah, yang Maha Memberi Petunjuk,
Tuntunlah kami agar kami senantiasa tetap berjalan dalam jalan-Mu. Tuntunlah kami dalam melaksanakan tugas keseharian kami agar senantiasa penuh dengan cahaya-Mu ya Allah. Jauhkanlah setiap niat keburukan dari hati kami ya Allah, jadikanlah setiap detik yang kami habiskan, menjadi catatan kebajikan di sisi-Mu ya Allah.

Ya Allah, ya Tuhan kami.
Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa Engkaulah satu-satunya yang akan mendengar setiap keluh kesah kami. Dan hanya Engkaulah yang akan mengabulkan setiap permohonan kami.

Robbana zholamna anfusana wa ilam taghfirlana watarhamna lana kunanna minal khosirin.
Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar

Washolallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa ashobihi wasallim
Walhamdulillahi rabbil ’alamin.


MAJELIS

Salam Pembuka Majelis :

1. Innalhamdalillahi, nahmaduhuu wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruhuu, wa na'uzubillahi min syuruuri anfusinaa wa sayyiiaati a'maalinaa man yahdihillahu fala mudhillalahuu, wa mayyudhlil fala haa diyalahuu. Waasyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahuu, waasyhadu anna muhammadan 'abduhuu warasuuluhuu shollallaahu 'alaihi wasallam.

2. Alhamdullillahi rabbil ‘alamin wassholatu wasalim ‘ala israfil anbiyaa wal mursalin wa ‘ala aalihi wa shobihi ajma’in. Amma ba’du.

Doa Penutup:
Subhanakallahu wabihamdik, asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa ataubuhuu ilaik



DO'A

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya

Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian

Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya

Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami

"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"

Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu

Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan

Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara

Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya

Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami

Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri

Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa

BERCERMIN DIRI

BERCERMIN DIRI

oleh  : KH. Abdullah Gymnastiar
post : poko rantau 

Dalam keseharian kehidupan kita, begitu sangat sering dan nikmatnya ketika
kita bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita
tatap itu-itu juga, aneh bukan?! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang
memungkinkan kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapademikian?

Sebabnya kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

 Sebabnya penampilan kita adalah juga cermin pribadi kita. Orang yang necis,rapih, dan bersih maka pribadinya lebih memungkinkan untuk bersih dan rapih pula. Sebaliknya orang yang penampilannya kucel, kumal, dan acak-acakan maka kurang lebih seperti itulah pribadinya.

 Tentu saja penampilan yang necis dan rapih itu menjadi kebaikan sepanjang niat dan caranya benar. Niat agar orang lain tidak terganggu dan terkecewakan,  niat agar orang lain tidak berprasangka buruk, atau juga niat agar orang lain senang dan nyaman dengan penampilan kita.

 Dan Allah suka dengan penampilan yang indah dan rapih sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW, "Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal", "Sesungguhnya Allah
itu indah dan menyukai keindahan".
 Yang harus dihindari adalah niat agar orang lain terpesona, tergiur, yang
berujung orang lain menjadi terkecoh, bahkan
 kemudian menjadi tergelincir baik hati atau napsunya, naudzhubillah.

 Tapi harap diketahui, bahwa selama ini kita baru sibuk bercermin 'topeng'
belaka. Topeng 'make up', seragam, jas, dasi, sorban, atau 'asesoris'
lainnya. Sungguh, kita baru sibuk dengan topeng, namun tanpa disadari kita
sudah ditipu dan diperbudak oleh topeng buatan sendiri. Kita sangat ingin
orang lain menganggap diri ini lebih dari kenyataan yang sebenarnya. Ingin
tampak lebih pandai, lebih gagah, lebih cantik, lebih kaya, lebih sholeh,
lebih suci dan aneka kelebihan lainnya. Yang pada akhirnya selain harus
bersusah payah agar 'topeng' ini tetap melekat, kita pun akan dilanda tegang
dan was-was takut 'topeng' kita terbuka, yang berakibat orang tahu siapa
kita yang 'aslinya'.

 Tentu saja tindakan tersebut, tidak sepenuhnya salah. Karena membeberkan
aib diri yang telah ditutupi Allah selama ini, adalah perbuatan salah. Yang
terpenting adalah diri kita jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng
sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh
penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak
hanya 'topeng' yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana
isinya, yaitu diri kita sendiri.

 Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak
akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan
hangus legam terbakar dalam bara jahanam?"

 Lalu tatap mata kita, seraya bertanya,"Apakah mata ini yang kelak dapat
menatap penuh kelezatan dan kerinduan,
 menatap Allah Yang Maha Agung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah,
menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah mata ini
yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja
membara? Akankah mata yang terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai
mata apa gerangan yang kau tatap selama ini?"

 Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat
menyebut kalimat thoyibah, 'laa ilaaha ilallaah', ataukah akan menjadi mulut
berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakun yang getir
menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan
nanah saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang
terluka dengan mulut kita ini!"
 "Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Wahai mulut yang malang betapa
banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan
pisau kata-katamu yang mengiris tajam? Berapa banyak kata-kata manis semanis
madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu orang? Betapa jarangnya engkau
jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa
jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampuni?"

 Lalu tataplah diri kita tanyalah, "Hai kamu ini anak sholeh atau anak
durjana, apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini dan apa
yang telah engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya.
 Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu
balas budi!"

 "Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar,
bersukacita, bercengkrama di surga atau tubuh yang akan tercabik-cabik
hancur mendidih di dalam lahar membara jahanam, terpanggang tanpa ampun,
derita
 tiada akhir?"
 "Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak
orang-orang yang engkau dzhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba
Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu
pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa
pula hak-hak orang lain yang engkau rampas?"
 "Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus
kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah
hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah
hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotaranmu?"

 Lalu ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau
menjijikkan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik
penampilanmu ini? Apakah engkau ini dermawan atau sipelit yang menyebalkan?"
 Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau
gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu?"
 "Apakah engkau ini sholeh atau sholehah seperti yang engkau tampakkan?
 Khusyu-kah shalatmu, dzikirmu, doamu, ikhlaskah engkau lakukan semua itu?
 Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!"

 "Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang
tersembunyi, betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat
selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah yang terbungkus
topeng-topeng duniawi"
 Wahai sahabat-sahabat sekalian, sesungguhnya saat bercermin adalah saat
yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.

Sabtu, 24 September 2011

Menggapai Hidup Berkah


Menggapai Hidup Berkah   
Bismillahirrahmaanirrahiim  Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barokah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S. Al-A'raaf : 96) 

Mengapa uang yang banyak, rumah yang besar, istri yang jelita atau suami yang tampan, ilmu yang luas tidak mengangkat derajat pemiliknya? Malah menghinakannya? bukan kebahagiaan atau ketentraman yang diperoleh melainkan masalah dan malapetaka. Apa sebabnya? sebenarnya penyebabnya sederhana sekali, yakni bahwa semua itu tidak barokah. Kita tidak boleh cukup senang memiliki sesuatu. Tetapi yang harus lebih kita senangi adalah keberkahan atas segala sesuatu itu.Jadi bukan takut tidak memiliki sesuatu tetapi harus lebih takut sesuatu yang sudah dimiliki tidak membawa berkah. Kita lihat, misalnya suatu rumah yangga yang penuh dengan percekcokan, sebenarnya harus dicurigai jangan-jangan prosedur, keilmuan, dan etika dalam mengarungi dunia rumah tangga tidak cocok dengan yang disyariatkan Allah. Maka, kita harus sangat takut dengan hidup yang tidak berkah, yaitu yang tidak bermanfat bagi dunia juga tidak bermanfaat bagi akhirat. Mulailah berhati-hati dengan uang. Bagaimana supaya uang menjadi berkah? Seperti halnya gelas. Gelas hanya bisa enak digunakan untuk minum kalau terlebih dahulu gelas itu kita bersihkan. jangan sekali-kali kita mencoba untuk tidak jujur. untuk apa? Jujur atau tidak jujur tetap Allah yang memberi. Rizki penjahat datang dari Allah, rizki orang jujur juga datang dari Allah. Bedanya, rizki yang diberikan kepada penjahat tadi haram, tidak berkah, sedangkah yang diberikan kepada orang jujur adalah rizki yang berkah. Sebab sebenarnya meskipun penjahat, kalau Allah tidak memberi, tidak pernah dia dapatkan hasilnya. Banyak pencuri yang gagal, koruptor yang gagal. Semua itu karena kehendak Allah. Sesudah kita jujur, hati-hati pula jangan sampai ada hal-hak orang lain yang terampas atau belum tertunaikan, apalagi hak ummat. Na'udzubillahi min dzalik.  Alkisah, Umar bin Abdul Aziz -semoga Allah meridhainya-, ketika beliau sedang mengerjakan tugas negara malam hari di rumahnya, tiba-tiba anaknya mengetuk pintu kamar. KEmudian beliau membuka pintu dan lampu di kamar tersebut dimatikannya. Si anak lalu bertanya, "Kenapa lampu engkau matikan , ya Abi?" lalu beliau menjawab, "Karena minyak pada lampu ini milik negara. Tidak layak kita membicarakanurusan keluarga dengan menggunakan asilitas negara", begitulah Umar, sangat hati-hatinya karena mengharapkan hidupnya mendapat ridha dan berkah dari Allah swt. Dari cerita yang dikisahkan di atas mengandung berbagai hikmah yang dapat kita teladani. Menggunakan jabatan dan wewenang yang sangat membawa berkah tiada lain kecuali mengenyampigkan kepentingan dan kesenangan pribadi di atas hak dan kesenangan Allah. Harta kekayaan yang melimpah yang kita kuasai, yang membawa berkah, tiada lain kecuali harta yang bersih yang tertunaikan kewajiban-kewajibannya baik hak orang lain apalagi hak ummat. Wallahu a'lam bishshawab.  KH. Abdullah Gymnastiar, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, bisa dihubungi melalui aagym@indo.net.id                     
 Copyright © 2002 by Puslitbang Daarut Tauhiid Pondok Pesantren Daarut Tauhiid

HIDUP

Dan Kita Pun Akan Menjadi Tua

Hidup bagaikan garis lurus
Tak pernah kembali ke masa yang lalu
Hidup bukan bulatan bola
Yang tiada ujung dan tiada pangkal... .

Syair lagu diatas, sering kita dengar dari lantunannya Bimbo, liriknya
mengingatkan kita akan sebuah akhir. Kehidupan ini tidak akan berlangsung abadi,
hingga suatu saat kita akan menaiki tangga usia, semakin lama usia kita bertambah,
semakin berkuranglah sisa umur kita dan andai Tuhan belum memanggil
kita di usia muda maka kitapun akan menjadi tua.

Melihat garis-garis di wajah sosok yang kita cintai ibu dan ayah kita,
ketika kulitnya mulai keriput, rambut hitamnya mulai memutih dan
kesehatannya kian menyusut, kita diingatkan oleh-Nya bahwa kitapun sama,
suatu saat nanti akan menjadi tua, renta dan butuh begitu banyak

pertolongan, kasih sayang serta perhatian dari anak-anak kita.

Dan sekaranglah saatnya bagi kita untuk memainkan peran sebagai seorang
anak, memelihara dan menyayangi ayah dan ibu kita. Dahulu sembilan bulan
kita dalam rahim ibu, kita menyusahkannya, duduk ia tak enak, berbaring tak nyaman.
Tapi ibu sabar menanti hari-hari kelahiran kita. Tiba kita di dunia,
ibu tersenyum bahagia mendapatkan kita sebagai anugerah dari Tuhan, disusuinya,
dimanjakannya dan dibesarkannya kita dengan penuh kasih sayang.

Diajarkannya kita berbagai ilmu dan sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi
kita diajarkan untuk mengenal Allah sebagai Tuhan kita.

Menginjak remaja, kita semakin menyusahkannya, biaya sekolah yang kian
besar serta kenakalan-kenakalan yang sering kita lakukan tak jarang membuat
hati ibu terluka. Sikap kita yang kasar, egois dan selalu merasa benar
terkadang membuatnya menangis, tapi ibu tetap sabar. Dibimbingnya
kita untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku kita, ibu selalu menanamkan
cinta kepada kita anak-anaknya.

Berbahagialah bagi yang masih mempunyai ibu juga ayah, karena masih
mempunyai kesempatan untuk memelihara dan menyayangi mereka. Dan saat kita
menginjak dewasa, ketika ayah yang dulu kekar sekarang sering terbaring sakit,
dan ketika ibu yang dulu selalu melayani kita makan sekarang
sering terbaring lemah, inilah saat-saat yang baik bagi kita untuk memuliakan mereka,
melayani, memelihara dan memberikan perhatian kepada mereka.
Inilah kesempatan kita untuk menjadi anak yang shaleh buat mereka bahagia di
ujung usianya, dan buat mereka bangga dengan kita.


Ingatkah, dahulu ketika kebetulan kita terbangun dari tidur,
terlihat ibu sedang berdoa untuk kita, agar menjadi anak yang baik
dan tercapai semua cita.

Jenguklah ibu dan ayah kita selagi bisa, sebelum semuanya berakhir
menjadi kenangan, bawakan oleh-oleh yang disukainya. Sebab jika mereka
telah tiada maka tak akan ada lagi yang menunggu kita pulang,
tak ada lagi menyiapkan kita sarapan, yang ada hanyalah rumah yang
akan menjadi kenangan.

"Muliakanlah Orang tua kita karena kitapun akan menjadi tua"

Asuhan Keperawatan KLIEN dengan ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome) Pre Acut / Post Acut Care

Asuhan Keperawatan KLIEN dengan
ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome)
Pre Acut / Post Acut Care


Definisi
            Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua belah paru.

Etiologi
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor Resiko
1. Trauma langsung pada paru
  • Pneumoni virus,bakteri,fungal
  • Contusio paru
  • Aspirasi cairan lambung
  • Inhalasi asap berlebih
  • Inhalasi toksin
  • Menghisap O2 konsentrasi tinggi dalam waktu lama
2. Trauma tidak langsung
  • Sepsis
  • Shock
  • DIC (Dissemineted Intravaskuler Coagulation)
  • Pankreatitis
  • Uremia
  • Overdosis Obat
  • Idiophatic (tidak diketahui)
·      Bedah Cardiobaypass yang lama
  • Transfusi darah yang banyak
  • PIH (Pregnand Induced Hipertension)
  • Peningkatan TIK
  • Terapi radiasi
Manifestasi Klinik
1.      Peningkatan jumlah pernapasan
2.      Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis
3.      Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas tambahan




Penata Laksanaan Medis
Tujuan Terapi :
·         Support pernapasan
·         Mengobati penyebab jika mungkin
·         Mencegah komplikasi.

Terapi :
·         Intubasi untuk pemasangan ETT
·         Pemasangan Ventilator mekanik (Positive end expiratory pressure) untuk mempertahankan keadekuatan level O2 darah.
·         Sedasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan akibat pemasangan ventilator
·         Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya :
v  Inotropik agent (Dopamine ) untuk meningkatkan curah jantung & tekanan darah.
v  Antibiotik untuk mengatasi infeksi
v  Kortikosteroid dosis besar (kontroversial) untuk mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan stabilitas membran paru.

Data Dasar Pengkajian

            Keadaan-keadaan berikut biasanya terjadi  saat periode latent saat fungsi paru relatif masih terlihat normal (misalnya 12 – 24 jam setelah trauma/shock atau 5 – 10 hari setelah terjadinya sepsis) tapi secara berangsur-angsur memburuk sampai tahapan kegagalan pernafasan. Gejala fisik yang ditemukan amat bervariasi, tergantung daripada pada tahapan mana diagnosis dibuat.

Aktivitas & Istirahat
Subyektif        :           Menurunnya tenaga/kelelahan
                        Insomnia
Sirkulasi
Subyektif           : Riwayat pembedahan jantung/bypass cardiopulmonary, fenomena embolik (darah, udara, lemak)
Obyektif             : Tekanan darah bisa normal atau meningkat (terjadinya hipoksemia), hipotensi terjadi pada stadium lanjut (shock).
                              Heart rate : takikardi biasa terjadi
                              Bunyi jantung : normal pada fase awal, S2 (komponen pulmonic) dapat terjadi
                              Disritmia dapat terjadi, tetapi ECG sering menunjukkan normal
                                    Kulit dan membran mukosa : mungkin pucat, dingin. Cyanosis biasa terjadi (stadium lanjut)
Integritas Ego
Subyektif           :  Keprihatinan/ketakutan, perasaan dekat dengan kematian
Obyektif             :  Restlessness, agitasi,  gemetar, iritabel, perubahan mental.

Makanan/Cairan
Subyektif           :  Kehilangan selera makan, nausea
Obyektif             :  Formasi edema/perubahan berat badan
                              Hilang/melemahnya bowel sounds

Neurosensori
Suby./Oby.         :  Gejala truma kepala
                              Kelambanan mental, disfungsi motorik
Respirasi
Subyektif           :  Riwayat aspirasi, merokok/inhalasi gas, infeksi pulmolal diffuse
                              Kesulitan bernafas akut atau khronis, “air hunger”
Obyektif             : Respirasi : rapid, swallow, grunting
                              Peningkatan kerja nafas ; penggunaan otot bantu pernafasan seperti retraksi intercostal atau substernal, nasal flaring, meskipun kadar oksigen tinggi.
                              Suara nafas : biasanya normal, mungkin pula terjadi crakles, ronchi, dan suara nafas bronkhial
                              Perkusi dada :  Dull diatas area konsolidasi
                              Penurunan dan tidak seimbangnya ekpansi dada
                              Peningkatan fremitus (tremor vibrator pada dada yang ditemukan dengan cara palpasi.
                              Sputum encer, berbusa
                              Pallor atau cyanosis
                              Penurunan kesadaran, confusion
Rasa aman
Subyektif           :  Adanya riwayat trauma tulang/fraktur, sepsis, transfusi darah, episode anaplastik
Seksualitas
Suby./Oby.         :  Riwayat kehamilan dengan komplikasi eklampsia

Kebutuhan belajar
Subyektif           :  Riwayat ingesti obat/overdosis
Discharge Plan            :           Ketergantungan sebagai efek dari kerusakan pulmonal, mungkin membutuhkan asisten saat bepergian, shopping, self-care.
Study Diagnostik
-      Chest X-Ray
-      ABGs/Analisa gas darah
-      Pulmonary Function Test
-      Shunt Measurement (Qs/Qt)
-      Alveolar-Arterial Gradient (A-a gradient)
-      Lactic Acid Level
Prioritas Keperawatan
1.      Memperbaiki/mempertahankan fungsi respirasi optimal dan oksigenasi
2.      Meminimalkan/mencegah komplikasi
3.      Mempertahankan nutrisi adekuat untuk penyembuhan/membantu fungsi pernafasan
4.      Memberikan support emosi kepada pasien dan keluarga
5.      Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognose, dan kebutuhan pengobatan

Tujuan Keperawatan
1.      Bernafas spontan dengan tidal volume adekuat
2.      Suara nafas bersih/membaik
3.      Bebas sari terjadinya komplikasi
4.      Memandang secara realistis terhadap situasi
5.      Proses penyakit, prognosis dan therapi dapat dimengerti
Diagnosa Keperawatan
1.      Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan : dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa sputum, cyanosis.
2.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan alveolar hipoventilasi, penumpukan cairan di permukaan alveoli, hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli ditandai dengan : takipneu, penggunaan otot-otot bantu pernafasan, cyanosis, perubahan ABGs, dan A-a Gradient.
3.      Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan penggunaan deuritik, ke-luaran cairan kompartemental
4.      Resiko tinggi kelebihan volome cairan berhubungan dengan edema pulmonal non Kardia.
5.      Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran balik vena dan penurunan curah jantung,edema,hipotensi.
6.      Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pertukaran gas tidak adekuat,pening katan sekresi,penurunan kemampuan untuk oksigenasi dengan adekuat atau kelelahan.
7.      Cemas/takut berhubungan dengan krisis situasi, pengobatan , perubahan status kesehatan, takut mati, faktor fisiologi (efek hipoksemia) ditandai oleh mengekspresikan masalah yang sedang dialami, tensi meningkat, dan merasa tidak berdaya, ketakutan, gelisah.
8.      Defisit pengetahuan , mengenai kondisi , terafi yang dibutuhkan  berhubungan dengan kurang informasi, salah presepsi dari informasi yang ditandai dengan mengajukan pertanyaan , menyatakan masalahnya.
Intervensi dan Rasional
  1. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan : dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa sputum, cyanosis.
Tujuan :
-      Pasien dapat mempertahankan jalan nafas dengan bunyi nafas yang jernih dan ronchi (-)
-      Pasien bebas dari dispneu
-      Mengeluarkan sekret tanpa kesulitan
-      Memperlihatkan tingkah laku mempertahankan jalan nafas
Tindakan :
Independen
-      Catat perubahan dalam bernafas dan pola nafasnya
Penggunaan otot-otot interkostal/abdominal/leher dapat meningkatkan usaha dalam bernafas
-      Observasi dari penurunan pengembangan dada dan peningkatan fremitus
Pengembangan dada dapat menjadi batas dari akumulasi cairan dan adanya cairan dapat meningkatkan fremitus
-      Catat karakteristik dari suara nafas
Suara nafas terjadi karena adanya aliran udara melewati batang tracheo branchial dan juga karena adanya cairan, mukus atau sumbatan lain dari saluran nafas
-      Catat karakteristik dari batuk
Karakteristik batuk dapat merubah ketergantungan pada penyebab dan etiologi dari jalan nafas. Adanya sputum dapat dalam jumlah yang banyak, tebal dan purulent
-      Pertahankan posisi tubuh/posisi kepala dan gunakan jalan nafas tambahan bila perlu
Pemeliharaan jalan nafas bagian nafas dengan paten
-      Kaji kemampuan batuk, latihan nafas dalam, perubahan posisi dan lakukan suction bila ada indikasi
Penimbunan sekret mengganggu ventilasi dan predisposisi perkembangan atelektasis dan infeksi paru
-      Peningkatan oral intake jika memungkinkan
Peningkatan cairan per oral dapat mengencerkan sputum
Kolaboratif
-      Berikan oksigen, cairan IV ; tempatkan di kamar humidifier sesuai indikasi
Mengeluarkan sekret dan meningkatkan transport oksigen
-      Berikan therapi aerosol, ultrasonik nabulasasi
Dapat berfungsi sebagai bronchodilatasi dan mengeluarkan sekret
-      Berikan fisiotherapi dada misalnya : postural drainase, perkusi dada/vibrasi jika ada indikasi
Meningkatkan drainase sekret paru, peningkatan efisiensi penggunaan otot-otot pernafasan
-      Berikan bronchodilator misalnya : aminofilin, albuteal dan mukolitik
Diberikan untuk mengurangi bronchospasme, menurunkan viskositas sekret dan meningkatkan ventilasi
  1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan alveolar hipoventilasi, penumpukan cairan di permukaan alveoli, hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli ditandai dengan : takipneu, penggunaan otot-otot bantu pernafasan, cyanosis, perubahan ABGs, dan A-a Gradient.
Tujuan :
-      Pasien dapat memperlihatkan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat dengan nilai ABGs normal
-      Bebas dari gejala distress pernafasan
Tindakan :
Independen
-      Kaji status pernafasan, catat peningkatan respirasi atau perubahan pola nafas
Takipneu adalah mekanisme kompensasi untuk hipoksemia dan peningkatan usaha nafas
-      Catat ada tidaknya suara nafas dan adanya bunyi nafas tambahan seperti crakles, dan wheezing
Suara nafas mungkin tidak sama atau tidak ada ditemukan. Crakles terjadi karena peningkatan cairan di permukaan jaringan yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas membran alveoli – kapiler. Wheezing terjadi karena bronchokontriksi atau adanya mukus pada jalan nafas
-      Kaji adanya cyanosis
Selalu berarti bila diberikan oksigen (desaturasi 5 gr dari Hb) sebelum cyanosis muncul. Tanda cyanosis dapat dinilai pada mulut, bibir yang indikasi adanya hipoksemia sistemik, cyanosis perifer seperti pada kuku dan ekstremitas adalah vasokontriksi.
-      Observasi adanya somnolen, confusion, apatis, dan ketidakmampuan beristirahat
Hipoksemia dapat menyebabkan iritabilitas dari miokardium
-      Berikan istirahat yang cukup dan nyaman
Menyimpan tenaga pasien, mengurangi penggunaan oksigen
Kolaboratif
-      Berikan humidifier oksigen dengan masker CPAP jika ada indikasi
Memaksimalkan pertukaran oksigen secara terus menerus dengan tekanan yang sesuai
-      Berikan pencegahan IPPB
Peningkatan ekspansi paru meningkatkan oksigenasi
-      Review X-ray dada
Memperlihatkan kongesti paru yang progresif
-      Berikan obat-obat jika ada indikasi seperti steroids, antibiotik, bronchodilator dan ekspektorant
Untuk mencegah ARDS
  1. Resiko tinggi defisit volume cairan
Faktor resiko : penggunaan deuritik, keluaran cairan kompartemental
Tujuan :
pasien dapat menunjukkan keadaan volume cairan normal dengan tanda tekanan darah, berat badan, urine output pada batas normal.
Tindakan :
Independen
-      Monitor vital signs seperti tekanan darah, heart rate, denyut nadi (jumlah dan volume)
Berkurangnya volume/keluarnya cairan dapat meningkatkan heart rate, menurunkan tekanan darah, dan volume denyut nadi menurun.
-      Amati perubahan kesadaran, turgor kulit, kelembaban membran mukosa dan karakter sputum
Penurunan cardiac output mempengaruhi perfusi/fungsi cerebral. Deficit cairan dapat diidentifikasi dengan penurunan turgor kulit, membran mukosa kering, sekret kental.
-      Hitung intake, output dan balance cairan. Amati “insesible loss”
Memberikan informasi tentang status cairan. Keseimbangan cairan negatif merupakan indikasi terjadinya deficit cairan.
-      Timbang berat badan setiap hari
Perubahan yang drastis merupakan tanda penurunan total body water
Kolaboratif
-      Berikan cairan IV dengan observasi ketat
Mempertahankan/memperbaiki volume sirkulasi dan tekanan osmotik. Meskipun cairan mengalami deficit, pemberian cairan IV dapat meningkatkan kongesti paru yang dapat merusak fungsi respirasi
-      Monitor/berikan penggantian elektrolit sesuai indikasi
Elektrolit khususnya pottasium dan sodium dapat berkurang sebagai efek therapi deuritik.

  1. Cemas/takut berhubungan dengan krisis situasi, pengobatan , perubahan status kesehatan, takut mati, faktor fisiologi (efek hipoksemia) ditandai oleh mengekspresikan masalah yang sedang dialami, tensi meningkat, dan merasa tidak berdaya, ketakutan, gelisah.
Tujuan :
-      Pasien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya secara verbal
-      Mengakui dan mau mendiskusikan ketakutannya, rileks dan rasa cemasnya mulai berkurang
-      Mampu menanggulangi, mampu menggunakan sumber-sumber pendukung untuk memecahkan masalah yang dialaminya.
Tindakan
Independen:
-      Observasi peningkatan pernafasan, agitasi, kegelisahan dan kestabilan emosi.
Hipoksemia dapat menyebabkan kecemasan.
-      Pertahankan lingkungan yang tenang dengan meminimalkan stimulasi. Usahakan perawatan dan prosedur tidak menggaggu waktu istirahat.
Cemas berkurang oleh meningkatkan relaksasi dan pengawetan energi yang digunakan.
-      Bantu dengan teknik relaksasi, meditasi.
Memberi kesempatan untuk pasien untuk mengendalikan kecemasannya dan merasakan sendiri dari pengontrolannya.
-          Identifikasi persepsi pasien dari pengobatan yang dilakukan
Menolong mengenali asal kecemasan/ketakutan yang dialami
-          Dorong pasien untuk mengekspresikan kecemasannya.
Langkah awal dalam mengendalikan perasaan-perasaan yang teridentifikasi dan terekspresi.
-          Membantu menerima situsi dan hal tersebut harus ditanggulanginya.
Menerima stress yang sedang dialami tanpa denial, bahwa segalanya akan menjadi lebih baik.
-          Sediakan informasi tentang keadaan yang sedang dialaminya.
Menolong pasien untuk menerima apa yang sedang  terjadi dan dapat mengurangi kecemasan/ketakutan apa yang tidak diketahuinya. Penentraman hati yang palsu tidak menolong sebab tidak ada perawat maupun pasien tahu hasil akhir dari permasalahan itu.
-          Identifikasi tehnik pasien yang digunakan sebelumnya untuk menanggulangi rasa cemas.
Kemampuan yang dimiliki pasien akan meningkatkan sistem pengontrolan terhadap kecemasannya
Kolaboratif
-          Memberikan sedative sesuai indikasi dan monitor efek yang merugikan.
Mungkin dibutuhkan untuk menolong dalam mengontrol kecemasan dan meningkatkan istirahat. Bagaimanapun juga efek samping seperti depresi pernafasan mungkin batas atau kontraindikasi penggunaan.
  1. Defisit pengetahuan , mengenai kondisi , terafi yang dibutuhkan  berhubungan dengan kurang informasi, salah presepsi dari informasi yang ditandai dengan mengajukan pertanyaan , menyatakan masalahnya.
Tujuan :
-          Pasien dapat menerangkan hubungan antara proses penyakit dan terafi
-          Menjelaskan secara verbal diet, pengobatan dan cara beraktivitas
-          Mengidentifikasi  dengan benar tanda dan gejala yang membutuhkan perhatian medis
-          Memformulasikan rencana untuk follow –up
Tindakan :
Independen
-          Berikan pembelajaran dari apa yang dibutuhkan pasien. Berikan informasi dengan jelas dan dimengerti. Kaji potensial untuk kerjasama dengan cara pengobatan di rumah. Meliputi hal yang dianjurkan.
Penyembuhan dari gagal nafas mungkin memerlukan perhatian, konsentrasi dan energi untuk menerima informasi baru. Ini meliputi tentang proses penyakit yang akan menjadi berat atau yang sedang mengalami penyembuhan.
-          Sediakan informasi masalah penyebab dari penyakit yang sedang dialami pasien.
ARDS adalah sebuah komplikasi dari penyakit lain, bukan merupakan diagnosa primer. Pasien sering bingung oleh perkembangan itu, dalam k esehatan sistem respirasi sebelumnya.
-          Instruksikan tindakan pencegahan, jika dibutuhkan. Diskusikan cara menghindari overexertion dan perlunya mempertahankan pola istirahat yang periodik. Hindari lingkungan yang dingin dan orang-orang terinfeksi.
Pencegahan perlu dilakukan selama tahap penyembuhan. Hindari faktor yang disebabkan oleh lingkungan seperti merokok. Reaksi alergi atau infeksi yang mungkin terjadi untuk mencegah komplikasi berikutnya.
-          Sediakan informasi baik secara verbal atau tulisan mengenai pengobatan misalnya: tujuan, efek samping, cara pemberian , dosis dan kapan diberikan
Merupakan instruksi bagi pasien untuk keamanan pengobatan dan cara-cara pengobatan dapat diikutinya.
-          Kaji kembali konseling tentang nutrisi ; kebutuhan makanan tinggi kalori
Pasien dengan masalah respirasi yang berat biasanya kehilangan berat-badan dan anoreksia sehingga kebutuhan nutrisi meningkat untuk penyembuhan.
-          Bimbing dalam melakukan aktivitas.
Pasien harus menghindari kelelahan dan menyelingi waktu istirahat dengan aktivitas dengan tujuan meningkatkan stamina dan cegah hal yang membutuhkan oksigen yang  banyak
-          Demonstrasikan teknik adaptasi pernafasan dan cara untuk menghemat energi   selama aktivitas.
Kondisi yang lemah mungkin membuat kesulitan untuk pasien mengatur aktivitas yang sederhana.
-          Diskusikan follow-up care misalnya kunjungan dokter, test fungsi sistem pernafasan dan tanda/gejala yang membutuhkan evaluasi/intervensi.
Alasan mengerti dan butuh untuk follow up care sebaik dengan apa yang merupakan kebutuhan untuk meningkatkan partisipasi pasien dalam hal medis dan mungkin mempertinggi kerjasama dengan medis.
-          Kaji rencana untuk mengunjungi pasien seperti kunjungan perawat
Mendukung selama periode penyembuhan

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.EGC. Jakarta.

Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan        dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC. Jakarta.

Hudak, Gall0. 1997. Keperawatan Kritis. Pendekatan Holistik.Ed.VI. Vol.I. EGC.            Jakarta.

……… 2000. Diktat Kuliah Gawat Darurat. PSIK FK.Unair. TA: 2000/2001.       Surabaya.