Sabtu, 24 September 2011

HIDUP

Dan Kita Pun Akan Menjadi Tua

Hidup bagaikan garis lurus
Tak pernah kembali ke masa yang lalu
Hidup bukan bulatan bola
Yang tiada ujung dan tiada pangkal... .

Syair lagu diatas, sering kita dengar dari lantunannya Bimbo, liriknya
mengingatkan kita akan sebuah akhir. Kehidupan ini tidak akan berlangsung abadi,
hingga suatu saat kita akan menaiki tangga usia, semakin lama usia kita bertambah,
semakin berkuranglah sisa umur kita dan andai Tuhan belum memanggil
kita di usia muda maka kitapun akan menjadi tua.

Melihat garis-garis di wajah sosok yang kita cintai ibu dan ayah kita,
ketika kulitnya mulai keriput, rambut hitamnya mulai memutih dan
kesehatannya kian menyusut, kita diingatkan oleh-Nya bahwa kitapun sama,
suatu saat nanti akan menjadi tua, renta dan butuh begitu banyak

pertolongan, kasih sayang serta perhatian dari anak-anak kita.

Dan sekaranglah saatnya bagi kita untuk memainkan peran sebagai seorang
anak, memelihara dan menyayangi ayah dan ibu kita. Dahulu sembilan bulan
kita dalam rahim ibu, kita menyusahkannya, duduk ia tak enak, berbaring tak nyaman.
Tapi ibu sabar menanti hari-hari kelahiran kita. Tiba kita di dunia,
ibu tersenyum bahagia mendapatkan kita sebagai anugerah dari Tuhan, disusuinya,
dimanjakannya dan dibesarkannya kita dengan penuh kasih sayang.

Diajarkannya kita berbagai ilmu dan sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi
kita diajarkan untuk mengenal Allah sebagai Tuhan kita.

Menginjak remaja, kita semakin menyusahkannya, biaya sekolah yang kian
besar serta kenakalan-kenakalan yang sering kita lakukan tak jarang membuat
hati ibu terluka. Sikap kita yang kasar, egois dan selalu merasa benar
terkadang membuatnya menangis, tapi ibu tetap sabar. Dibimbingnya
kita untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku kita, ibu selalu menanamkan
cinta kepada kita anak-anaknya.

Berbahagialah bagi yang masih mempunyai ibu juga ayah, karena masih
mempunyai kesempatan untuk memelihara dan menyayangi mereka. Dan saat kita
menginjak dewasa, ketika ayah yang dulu kekar sekarang sering terbaring sakit,
dan ketika ibu yang dulu selalu melayani kita makan sekarang
sering terbaring lemah, inilah saat-saat yang baik bagi kita untuk memuliakan mereka,
melayani, memelihara dan memberikan perhatian kepada mereka.
Inilah kesempatan kita untuk menjadi anak yang shaleh buat mereka bahagia di
ujung usianya, dan buat mereka bangga dengan kita.


Ingatkah, dahulu ketika kebetulan kita terbangun dari tidur,
terlihat ibu sedang berdoa untuk kita, agar menjadi anak yang baik
dan tercapai semua cita.

Jenguklah ibu dan ayah kita selagi bisa, sebelum semuanya berakhir
menjadi kenangan, bawakan oleh-oleh yang disukainya. Sebab jika mereka
telah tiada maka tak akan ada lagi yang menunggu kita pulang,
tak ada lagi menyiapkan kita sarapan, yang ada hanyalah rumah yang
akan menjadi kenangan.

"Muliakanlah Orang tua kita karena kitapun akan menjadi tua"

1 komentar:

  1. ok selalu mengangkat derajat orang tua itu baik. maenghargai dan menghormati orang tua itu wajb.

    BalasHapus