Menyikapi
Kehidupan Dengan Sikap Terbaik
A'udzubillaahi minasyaithoonirrojiim Wa la nabluwannakum bi syai-im minal khaufi wal juu’i wa naqshim minal amwaali wal anfusi wats tsamaraati wa basysyirish shaabiriin “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”
Al ladziina idzaa ashaabat-hum mushiibatun qaaluu innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,(”Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun/ Sesungguhnya kami milik Alloh dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali “)
Ulaa-ika ‘alaihim shalawaatum mir rabbihim wa rahmatuw wa ulaa-ika humul muhtaduun “Mereka itulah yang mendapat Keberkatan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S Al Baqarah/2 : 155-157)
Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin. Saudaraku yang baik, kita tidak usah panik dalam menghadapi hidup ini. Yang berbahaya bagi kita bukanlah penyakit, bukanlah ancaman. Tapi kita yang belum bisa menyikapi semua ini dengan sikap terbaik.
Kita tidak bisa memaksa segalanya sesuai dengan keinginan. justru kita harus memaksa diri untuk berusaha menyikapi apapun dengan sikap terbaik kita. Itu kuncinya. Maka jangan pernah kita hancur oleh apapun yang ada diluar kita.
Tidak pernah rugi jikalau kita menghadapi hidup ini dengan kekuatan iman. Saat diberi nikmat kita bersyukur. Karena syukur adalah kebaikan bagi kita. Begitupun saat diberi ujian kita menyikapinya dengan kesabaran. Karena sabar juga adalah kebaikan. Maka, diberikan krisis ekonomi seperti sekarang ini semoga membuat kita tertantang untuk mengelola diri untuk lebih kreatif.
Dengan adanya isu penyakit “SARS” yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Mudah-mudahan membuat kita semakin gigih memperbaiki diri. Semakin hidup bersih dan semakin kuat ibadah kita. Semakin bersungguh-sungguh mendekat kepada Alloh. Kita tidak akan pernah rugi. Karena kerugian dalam hidup hanyalah milik orang-orang yang tidak punya iman. Itulah musibah terbesar. Bencana terbesar adalah ketika kita tidak mengenal siapa Alloh?, tidak mengenal akan dibawa kemana arah hidup ini ?, tidak mengenal siapa diri ?, Itulah bencana yang sesungguhnya. Kalau ada pertanyaan bagaimana agar keimanan kita meningkat ? jawabannya ialah ilmu. Karena pupuknya iman adalah ilmu, ilmu yang selanjutnya bisa kita amalkan. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar